Rabu, 30 Januari 2013

AL-QUR'AN TERTUA DITEMUKAN DI GUA YAMAN

Al-Quran

VIVAnews - Seorang pemuda di Yaman menemukan cetakan al-Quran tertua yang pernah dikenali dalam sebuah gua. Walaupun ditawari ratusan juta rupiah, pemuda ini menolak melepaskan al-Quran tersebut.

Diberitakan al-Arabiya pekan ini, pemuda yang tidak disebutkan namanya ini mengaku menemukan al-Quran itu terbungkus sampul kulit di dalam sebuah gua di dalam gunung, sebelah selatan kota Dhale. Dalam halaman pertama Quran ini terdapat tulisan: "Manuskrip ini ditulis tangan pada tahun 200 hijriyah (815 masehi)".

Dalam pengujian keaslian, diketahui bahwa manuskrip kitab suci itu asli. Berarti, cetakan al-Quran itu adalah yang tertua yang pernah ditemukan.

Bukti kebenaran penanggalan bisa dilihat dari jenis tulisan yang digunakan. Dalam al-Quran ini tidak ada titik-titik yang terdapat dalam abjad Arab masa kini. Tulisan dalam al-Quran ini adalah tulisan Arab lama. Titik-titik baru ditambahkan pada beberapa abad berikutnya untuk membedakan huruf yang hampir sama.

Pemuda ini pernah ditawari uang sebesar 12 juta riyal Yaman atau sekitar Rp538 juta namun menolaknya dan memutuskan untuk tetap menyimpannya.

Selain menemukan al-Quran tertua itu, pemuda ini juga dilaporkan menemukan pedang Zulfikar, yang merupakan hadiah dari Nabi Muhammad SAW untuk khalifah Islam keempat Ali bin Abi Talib yang juga merupakan menantunya.

SURVEI: MALAYSIA, TUJUAN TERBAIK BAGI WISATAWAN MUSLIM


Menara Petronas, Malaysia

VIVAnews - Malaysia didaulat menjadi negara tujuan terbaik bagi umat Muslim, berdasarkan hasil survei terbaru. Sementara Indonesia, tertinggal jauh di posisi enam karena dinilai kurang memfasilitasi wisatawan Muslim.

Diberitakan al-Arabiya, Rabu 16 Januari 2013, survei ini digelar oleh konsultan pariwisata Muslim asal Singapura, Crescentrating. Tujuan utama survei untuk mencari negara tujuan liburan yang paling mudah bagi umat Muslim mencari makanan halal atau fasilitas ibadah.

Kriteria yang digunakan antara lain adalah keamanan, kemudahan akses makanan halal dan mesjid, dan apakah hotel setempat memenuhi seluruh kebutuhan turis Muslim.

Dalam skala satu sampai 10, Malaysia dapat ranking pertama dari 50 negara dengan nilai 8,3. Mesir di tempat kedua dengan 6,7, diikuti oleh Uni Emirat Arab dan Turki yang mendapat nilai sama, yaitu 6,6. Arab Saudi menempati posisi keempat, dengan nilai 6,4, dan Singapura di posisi ke lima dengan 6,3.

Sementara Indonesia berada di posisi enam bersama dengan Maroko dan Yordania dengan nilai 6,1. Brunei, Qatar, Tunisia, dan Oman di posisi tujuh dengan nilai 6,0.

Direktur utama Crescentrating Fazal Bahardeen mengatakan bahwa survei ini mengambil sudut pandang wisawatan, bukan warga lokal. "Malaysia adalah salah satu dari banyak negara di mana bisa ditemukan tempat shalat hampir di seluruh lokasi, baik di mal maupun bandara," kata Fazal.

Fazal mengatakan, hal ini telah menjadi fokus utama dunia pariwisata Malaysia dalam beberapa tahun terakhir. Sementara Indonesia yang notabene negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia, tidak melakukannya dengan baik.

"Masalah utama bagi Indonesia adalah tidak secara langsung menginformasikan lokasi makanan halal untuk para wisawatan. Mungkin bagi warga lokal, sangat mudah," kata Fazal.

Senin, 28 Januari 2013

FADLI 'PADI' NYAMAN BAWAKAN LAGU ISLAMI

VIVAnews - Sejak grup band Padi vakum, masing-masing personelnya memiliki kesibukan sendiri. Tak terkecuali dengan sang vokal, Fadli. Fadli saat ini lebih sering terlihat tampil sendiri menyanyi di atas panggung membawakan lagu-lagu bernuansa Islami.

"Sekitar 2 tahun terakhir saya sering bermain di konser islami. Kalau kita dengar lagunya kita bisa merasakan energi yang baik mengenai pesan-pesan agama," kata Fadli saat jumpa pers 'Konser Sholawat Untuk Negeri' di Hotel Kartika Chandra, Kamis 16 Februari 2012.

Fadli mangaku tak terbebani dengan membawakan lagu bernuansa islami. Justru ia tertarik dengan pesan di dalam lirik lagu bernuansa islami itu.

"Pada dasarnya, beban menyanyikan lagu biasa atau rohani itu sama aja. yang dilihat bukan dari gaya nyanyinya, tapi cara yang dilakukan dalam kebiasaan sehari-hari," katanya.

Fadli saat ini sedang mempersiapkan penampilannya dalam acara 'Konser Sholawat Untuk Negeri' yang akan digelar di Istora Senayan, bersama dengan 140 artis pendukung acara, seperti Opick, Sulis, Kristina, Wali Band, Iis Dahlia, serta sejumlah penyanyi lainnya.

"Saya menikmati semua ini karena saya cinta dengan musik. Dan saya bersyukur lewat musik bisa menyampaikan pesan agama Islam. Ini anugerah buat saya," ujar Fadli menambahkan.

Minggu, 27 Januari 2013

RUSIA BERENCANA BANGUN MASJID BARU DI MOSKOW

VIVAnews - Pemerintah Kota Moskow siap menyediakan enam lokasi untuk pembangunan masjid saat jumlah umat Muslim di Rusia kian bertambah. Namun, sejumlah kalangan meminta pembangunan masjid itu juga harus mendapat restu dari para warga setempat.

"Direktorat Spiritual Umat Muslim di Rusia bagian Eropa sudah merencanakan tiga lokasi, yang akan disetujui setelah bermusyawarah selama bertahun-tahun," demikian surat kabar Izvestiya, seperti yang dikutip kantor berita Interfax. "Mereka berlokasi di Butovo Selatan, Lyublino, dan di dekat stasiun metro Shosse Entuziastov," lanjut surat kabar itu.

Ketua Dewan Mufti Rusia, Ravil Gainutdin, mengungkapkan bahwa pembangunan masjid juga akan berlangsung di sejumlah lokasi lain yang telah disetujui pemerintah di Moskow.

"Akan ada masjid di Butovo, Lyublino, di mana berlokasi Universitas Islam Moskow, dan di Shoose Entuziastov, dimana kami juga berencana membangun sebuah pusat kebudayaan Islam," kata Gainutdin.

Sumber di pemerintah Kota Moskow kepada Interfax juga mengkonfirmasi bahwa pembangunan masjid di tiga lokasi tersebut pada dasarnya sudah disetujui, walau masih belum ada keputusan akhir. "Kini tinggal dibicarakan dengan para warga dan pemerintah setempat," ungkap sumber anonim itu.

Sumber lain di kantor walikota Moskow juga mengungkapkan bahwa permintaan lain dari sejumlah organisasi Islam terkait pembangunan masjid baru juga tengah dipertimbangkan.

"Ada sedikitnya 1,5 juta umat Muslim di Moskow. Bila dibagi ke sepuluh distrik, kami akan lihat apakah perlu untuk membangun sedikitnya sebuah masjid yang menampung hingga 1.500 orang per 150.000 umat Muslim," lanjut Gainutdin.

Di Moskow saat ini ada enam masjid. Lokasinya berada di Prospekt Mira, Zamoskvorechye, Park Pobedy. Ada pula masjid Sunni "Yardyam" dan Masjid Syiah "Inam," yang berlokasi di Otradnoye. Selain itu terdapat sebuah masjid Syiah di dalam Kedutaan Besar Iran.

IZIN LOKAL

Pembangunan masjid-masjid baru di Moskow itu mengundang tanggapan berbeda. Kalangan aktivis HAM di Rusia mendukung penambahan tempat ibadah bagi umat Muslim itu.

"Ada banyak umat Muslim, namun sedikit masjid di Moskow," kata aktivis HAM yang juga Ketua Grup Moskow Helsinki, Lyudmila Alekseyeva. "Tempatnya sangat terbatas, apalagi pada hari-hari libur besar. Maka masih butuh masjid-masjid baru," lanjut dia.

Namun, kalangan nasionalis memperingatkan bahwa proyek masjid baru itu harus dibicarakan dengan para warga sekitar. "Kita perlu bertanya kepada para warga sekitar. Kita harus mengikuti kebiasaan Eropa dalam meminta pendapat lokal untuk menjadi bahan pertimbangan apapun," kata Alexander Belov, pemimpin gerakan nasionalis Russkiye.

"Dengan cara itu, segalanya akan berlangsung damai dan tenang," lanjut Belov.

WISATA RELIGI DI MASJID IMAM ISFAHAN

VIVAlog - Arsitektur Islam pada bangunan masjid di hampir penjuru dunia hingga kini berkembang sangat luas. Desain arsitektur telah turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya.

Islam yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW memberi dampak berarti bagi wilayah yang dilalui Rasul dalam perjalanan dakwahnya. Saat itu juga peradaban manusia tumbuh dan berkembang.

KARTUN NABI MUHAMMAD DI MAJALAH GEMPARKAN PERANCIS

VIVAnews - Kontroversi film "Innocence of Muslims" yang menghina Nabi Muhammad masih menimbulkan suasana panas di sejumlah negara, terutama negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Tapi, sebuah majalah di Perancis malah menambah panas suasana dengan menampilkan figur Nabi Muhammad dalam bentuk kartun.

Mengutip laman CNN, majalah Charlie Hebdo mempublikasi figur Nabi Muhammad, yang sontak menggemparkan Perancis. Meski begitu, direktur majalah itu, Stephane Charbonnier, mengatakan majalah mereka hanya melakukan bentuk kebebasan berekspresi.

"(Kami) tidak menyiram bensin ke kobaran api," ucap Charbonnier. "Hanya untuk mengomentari berita itu dalam cara yang satir," lanjutnya.

Charbonnier pun menjelaskan mengapa kartun itu ditayangkan. "Yang menjadi berita di minggu ini adalah Muhammad dan film itu. JAdi kami menggambar kartun mengenai subjek tersebut," ucapnya. "Ini seperti meledek penggambaran yang ada di film itu ketimbang melecehkan Muhammad," lanjut Charbonnier.

Tentu "film payah" yang dimaksud Charbonnier adalah "Innocence of Muslims". Dampak dari film itu sendiri adalah aksi protes yang berujung kekerasan. Bahkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya, Christopher Stevens, tewas saat menjadi korban amuk massa yang memprotes film tersebut.

Sedangkan jurnalis Charlie Hebdo, Laurent Leger, mengatakan kartun di majalah itu memperlihatkan lelaki muslim dan ekstrimis muslim. Tapi kartun itu tidak menyebut secara eksplisit bahwa itu adalah Nabi Muhammad. Menurutnya, interpretasi terhadap kartun itu bersifat terbuka.

"Tujuannya adalah untuk lelucon. Kami ingin menertawakan para ekstrimis, semua ekstrimis. Mereka bisa saja muslim, yahudi, katolik. Semua bisa menjadi religius, tapi pikiran ekstrimis dan tindakannya tidak bisa diterima," ujar Leger.

Leger kemudian melanjutkan, Perancis menjamin kebebasan untuk menulis dan menggambar. "Dan jika sebagian orang tidak senang dengan ini, mereka bisa menuntut kami dan kami akan membela diri. Itu demokrasi. Anda tidak bisa melempar bom, Anda bisa berdiskusi, bisa berdebat. Tapi Anda tak bisa lakukan kekerasan. Kami harus tegas dan melawan tekanan para ekstrimis," tutur Leger.

PROVOKASI BARU

Menanggapi ini, Presiden Dewan Kepercayaan Muslim, Mohammed Maousoui, mengatakan kartun itu merupakan bentuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Dia pun menyebut itu sebagai "provokasi baru".

Polisi setempat pun sudah mengantisipasi hal buruk dengan menjaga kantor Charlie Hebdo. Sebelumnya, kantor Charlie Hebdo pernah diserang saat menampilkan halaman depan yang menghina hukum Islam.

Sedangkan Perdana Menteri Perancis Jean-Marc Ayrault mengatakan kebebasan berpendapat menjadi prinsip dasar Perancis. Meski begitu, dia mengingatkan ada semangat tanggung jawab yang diemban masing-masing pihak.

Di luar Perancis, Perancis pun menambah jumlah pasukan keamanan yang menjaga kedutaan besar mereka. CNN pun mengabarkan bahwa Perancis siap menutup kedutaan besar dan sekolah di 20 negara. Tapi belum diketahui negara mana saja yang dimaksud.

"Saya menentang semua provokasi, terutama di periode sensitif seperti ini. Saya tak melihat ada manfaatnya provokasi semacam itu," ujar Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius. "Memang harus ada kebebasan berpendapat, tapi saya menentang semua bentuk provokasi," ujarnya.