Minggu, 07 April 2013

Kisah Algojo Pemancung Termasyhur di Arab Saudi




Kisah pemancungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, Ruyati binti Satubi, menjadi isu nasional. Lalu siapa petugas pemancung Ruyati? Misterius. Yang jelas, algojo berpedang tajam itu harus tega, tak boleh iba.

Bicara soal algojo, tak banyak yang melakoni profesi algojo pemancung di Saudi. Jumlahnya hanya sekitar 6 orang yang ditunjuk langsung pemerintah untuk menerapkan hukuman berdasarkan syariat Islam. Salah satunya adalah Abdallah Al Bishi.

Pada sekitar 2007, salah satu TV Lebanon, LBO TV, mewawancara algojo yang disebut “paling termasyhur” ini, mengenai serba-serbi algojo pemancung. detikcom mencoba merangkumnya dari Youtube, Jumat (24/6/2011).

Al Bishi mengungkapkan dirinya mewarisi profesi pemancung dari ayahnya Sa’id Al Bishi. Dia ingat saat dia kecil menemani ayahnya memancung orang di Makkah. Pemandangan itu menjadi titik balik bagi hidupnya.

“Saya saat itu sedang sekolah dan serangkaian eksekusi yang ditangani ayah sedang disiapkan. Tepatnya di depan gerbang King Abdul Aziz. Kami lantas datang,” tutur Al Bishi yang diwawancara ditemani 3 anaknya yang masih kecil-kecil.

Hal pertama yang ada di pikirannya saat orang-orang berbicara tentang pemancungan adalah, organ sistem pencernaan. Saat itu, imbuhnya, dirinya yang duduk di bangku sekolah sedang mempelajari mengenai sistem pencernaan.

“Jadi saya datang menemani ayah mengeksekusi orang. Jadi saya ingin melihat (organ) sistem pencernaannya. Namun yang saya lihat adalah kepala manusia yang melayang dan lehernya, kemudian ada pancaran seperti sumur. Dan kemudian jatuh. Cukup, dan saya tak tahan lagi,” jelasnya.

Sumber : http://www.thecrowdvoice.com/post/kisah-algojo-pemancung-termasyhur-di-arab-saudi-6521384.html

Tidak ada komentar: