1.Islam adalah agama Tauhid, maka iman kepada pencipta alam merupakkan kenyataan yang bisa diterima oleh setiap akal sehat.
Pencipta alam semesta beserta segala
isinya ini adalah ALLAH maka hanya DIA saja yang berhak dan patut
disembah. Manusia sebagai ciptaan-NYA hanya merupakan hamba semata maka
menyembah dan meminta pertolongan selain kepada ALLAH merupakan
pengingkaran akal sehat dan kodrat menusia. Sebagai hamba ciptaan ALLAH
segala kehidupan manusia harus ditujukan dan dimohonkan hanya kepada-NYA
semata bukan kepada yang lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah
berdo’a, seperti yang disabdakan Rasulullah : “Do’a itu adalah ibadah”
(Hadits hasan shaheh riwayat Turmudzi). Oleh karena itu tidak boleh
serta tidak layak apabila segala ibadah ditujukan kepada selain ALLAH.
2.Islam agama pemersatu dan bukan pemecah belah
Agama Islam mengajarkan dan menyuruh
kepada umatnya untuk beriman kepada semua Rasul dan Nabi (sebanyak 25
Nabi dan Rasul) yang diutus-NYA. Nabi dan Rasul diutus untuk memberikan
petunjuk kepada semua manusia dalam menjalani kehidupan di dunia menuju
kehidupan di akhirat kelak. Islam menegaskan bahwa Muhammad saw adalah
Nabi dan Rasul terakhir. Muhammad diutus adalah untuk semua manusia di
dunia demi menyelematkan manusia dari kelaliman. Ajaran Islam yang
disampaikan oleh Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul terakhir,
syari’atnya adalah syari’at yang paripurna penutup syari’at yang dibawa
dan disampaikan oleh Nabi dan Rasul sebelumnya seperti yang difirmankan
ALLAH dalam Qur’an Surat Al Maa-idah ayat 3 “… Pada hari ini
telah AKU sempurnakan agamamu untukmu, dan telah AKU cukupkan nikmat-KU
bagimu, dan telah AKU ridhai Islam sebagai agamamu ……“.
3. Islam adalah ajaran yang mudah, jelas dan bisa dimengerti
Semua ajaran dalam agama Islam dalah
logis, masuk akal, mudah dimengerti oleh segala tingkatan
pendidikan. Islam tidak menginginkan kesulitan bagi pemeluknya dalam
menjalankan ajaran agama. Islam itu universal dapat diterapkan di segala
tempat, ruang dan waktu.
4. Islam tidak memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat, tidak memisahkan antara moril dan materiil
Agama Islam memandang kehidupan ini
sebagai satu kesatuan yang meliputi keduanya. Islam tidak mengambil
(menekankan) pada salah satunya dan meninggalkan (mengabaikan) yang
lainnya.
5. Islam mengajarkan (menekankan) persamaam, persaudaraan antara sesama muslim.
Islam tidak memuliakan dan membedakan
manusia berdasarkan status sosial, golongan, maupun suku bangsa. Manusia
yang paling mulia disisi ALLAH hanyalah yang paling bertaqwa. Seperti
difirmankan ALLAH dalam Qur’an Surat Al Hujurat ayat 13 :
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal“. (Qur’an Surat Al Hujurat : 13)
ISLAM ADALAH PERATURAN HIDUP YANG SEMPURNA
- Agama Islam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia baik di bidang pendidikan, ekonomi, politik, kebudayaan, hubungan sosial, pertahanan negara, kebersihan, kemasyarakatan, kerukunan dan lain-lain. Juga menggariskan metode yang benar dan tepat sesuai fitrah manusia untuk memecahkan kesulitan dalam bidang-bidang tersebut mulai dari zamannya Nabi Adam hingga hari Kiamat tiada terbantahkan oleh teori ilmiah manapun dan sudah teruji.
- Islam memberikan petunjuk jalan kehidupan manusia berdasar fitrah yang seharusnya. Islam adalah petunjuk yang Haq / tepat / benar untuk dapat membahagiakan manusia di dunia dan akhirat.
- Islam sebelum menjadi syari’at (peraturan Allah) adalah sebagai kepercayaan atau keyakinan (bahwa Allah adalah sembahan yang hak). Karena Rasul Allah memusatkan upayanya di Makkah terhadap hal tauhid, baru setelah hijrah ke Madinah, mendirikan negara dan menerapkan/mempraktekkan syari’at Islam sesuai dengan petunjuk Al Qur'an.
- Islam mewajibkan untuk mencari ilmu pengetahuan dan kemajuan ilmu yang bermanfaat (perhatikan makna dari perintah yang tercantum pada QS Al-Alaq Ayat 1 - 5).
- Islam menghalalkan harta yang diperoleh dengan cara yang halal yaitu yang tidak ada penindasan, penipuan serta mengutamakan harta yang halal itu hendaknya dimiliki oleh orang-orang sholeh, yang mau memberikan hartanya kepada orang kafir dan untuk perjuangan agar terealisasi keadilan sosial di kalangan umat Islam maupun Non Islam. Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : نعم المال الصالح للمرء الصالح . صحيح رواه أحمد. “sebaik-baik harta ialah harta yang halal ntuk orang yang sholeh.” (HR. Ahmad).
- Islam agama perjuangan dan mencari kebahagiaan hidup. Karenanya ia mewajibkan seorang muslim untuk mengorbankan harta dan jiwa untuk menegakkannya (makna Jihad). Ia menghendaki agar manusia hidup tenang dalam naungan Islam dan lebih mementingkan urusan akhirat daripada dunia.
- Menghidupkan fikiran Islam yang bebas dalam batas-batas yang tidak bertentangan dengan norma-norma Islam seperti menghilangkan kebekuan berfikir dan membuang sisipan fikiran yang menodai fikiran Islam yang murni dan menghalangi kemajuan umat Islam seperti masalah-masalah bid’ah, takhayul dan hadits palsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar