
Dari
kejauhan, orang bisa salah mengira, bangunan ibadah Umat Islam itu
sebagai pura, tempat sembahyang umat Hindu. Bagian muka Masjid Al-Hikmah
dihiasi gapura khas Bali penuh ukiran, di antaranya patung naga dan
buta kala yang lazim menghiasi pura.
Ornamen dari batu bata dan
batu paras menambah indahnya interior masjid. Masjid tersebut sudah
berdiri sejak tahun 1976 dan direnovasi dengan penambahan arsitektur 11
tahun lalu.
Pengurus masjid Al-Hikmah, Sofyan mengatakan, bentuk
bangunan masjid merupakan simbol persaudaraan umat muslim dengan warga
sekitarnya yang mayoritas beragama Hindu.
"Supaya tidak asing
dengan lingkungan, membaur, adaptasi, akulturasi atau apa pun namanya,"
kata Sofyan pengurus Masjid Al Hikmah, kepada tvOne. Saksikan videonya di tautan ini.
Tak
hanya bentuk bangunan, akulturasi budaya juga tercermin dari tradisi
umat Muslim di wilayah lain, yakni Kampung Kepaon, Denpasar. Setiap
sepuluh hari puasa digelar megibung saat buka puasa.
Megibung
merupakan tradisi umat Hindu Bali dalam acara makan bersama. Karena
pertautan keragaman yang tak bisa dipisahkan antara umat Hindu dan
Muslim di Bali, tradisi ini pun diadopsi dalam buka bersama di Masjid
Al-Muhajirin, Kampung Kepaon.
Tradisi ini adalah bentuk syukur
atas datangnya Bulan Ramadan. Dalam tradisi megibung ini, setiap warga
membawa makanan ke masjid untuk disantap bersama-sama. Tak hanya umat
Islam, Umat Hindu pun ikut mengirimkan makanan dan makan bersama.[Vivanews/Go Klik-Info]
Sumber : http://goklik-info.blogspot.com/2012/08/masjid-unik-mirip-pura-di-bali.html#ixzz2OdCYpL9w
Tidak ada komentar:
Posting Komentar