

Sepertinya Pemerintah Qatar benar-benar ingin menjadikan Doha sebagai
pusat kebudayaan dan Kesenian Islam. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
Museum of Islamic Art dan Katara sebagai pusat kebudayaan dan Kesenian
Arab.
Katara yang berada di antara Doha' West Bay dan Pearl ini
dibuka pada bulan Oktober 2010 ketika ada Festival Film Doha Tribeca dan
TEDxDoha. Banyak perkumpulan para Qatari (istilah bagi penduduk asli
Qatar) yang berkantor disini, diantaranya: Qatari Society for Engineers,
Qatar Fine Arts Society, Visual Art Centre, Qatar Photographic Society,
Childhood Cultural Centre, Theatre Society and Qatar Music Academy.
Jangan heran, hampir semua warna gedung disini berwarna coklat.
Inilah yang membedakan Qatar dan Arab Saudi. Di Arab Saudi segala bentuk kesenian malah dilarang, bahkan di Jeddah, salah satu kota besar disana tidak memiliki bioskop. Padahal seni itu sendiri sangat indah dan dapat melembutkan hati yang keras.
Katara berada diantara gurun pasir dan pantai. Disisi sebelah kanan kita masuk, terdapat hamparan laut yang tenang dan indah yang disekeliling oleh gedung-gedung yang tinggi. Sementara disisi sebelah kiri pintu masuk, terdapat gunung gurun yang gersang yang dibatasi dengan karpet besar. Gurun tersebut seperti timbunan tanah berwarna coklat muda yang gundul.
Untuk masuk ke area pantai, dikenakan biaya 100 QR. Dengan biaya segitu kita bisa bermain banana boat dan bermain di pinggir pantai. Sayang,
cuaca tidak mendukung untuk berpanas-panas bermain air, jadinya kami
hanya bermain di halaman luas untuk mengambil beberapa shot photo.
Katara memiliki luas 99 hektar dan akan dibangun 40 gedung pusat Kebudayaan dan Kesenian di Qatar.
Kami berjalan terus menuju Mesjid karena kebetulan hari itu hari Jumat.
Di dekat mesjid, ada 2 bangunan unik disebelahnya. Ternyata ini adalah
sarang burung. Unik juga..hehe..
Adzan sholat Jumat bergema. Kami yang para perempuan ikut sholat Jumat.
Sayang, di Mesjid tidak disediakan mukena jadinya saya sholat dengan
pakaian ala kadarnya saja. Yang menjadi khatib mesjid kali ini adalah
seorang satpam di Katara. Inilah indahnya Islam. Siapapun bisa menjadi
khatib asal memiliki pengetahuan dan ketakwaan yang baik.
Hari
menjelang siang. Waktunya makan siang telah tiba. Kami mampir di
restaurant sea food yang ada disekitar Katara. Sayang, karena hari
libur, maka harus booking dulu sebelumnya. Tempatnya sudah full. Kamipun
bergegas mencari makan siang yang ada disekitar Katar.
Sumber : http://lovely-travelling.blogspot.com/2011/03/pusat-kebudayaan-dan-kesenian-di-doha.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar